Menunggu Tamu Datang

Bermalam-malam kita biarkan
detik jarum jam menelanjangi tubuh rahasia
Jarinya melucuti satu per satu
hari-hari sendiri kita

Jendela, pintu,
sengaja kita buka selebar pelukan
Tidak ada tembok,
tidak ada pagar
Di pekarangan dan di kamar
ingatan menjalar sebagai tanaman liar
Mereka tumbuh dengan tabah,
subur dan sabar
duduk menunggu
seseorang lain datang mengetuk pintu dengan sopan

Selamat malam
Selamat datang
Silakan masuk
Maaf saya masih berantakan
Mau minum teh atau kopi
Jangan malu-malu
Anggap saja luka sendiri

--

--