Membenci Ibu Kota

Aku tak pernah benar-benar suka tinggal di ibu kota.
Terlalu banyak pertanyaan disana.
Misalnya:
mengapa harus ada kata ibu dan tidak ada kata kita disana?

Orang-orang bertanya tidak lagi dengan tanda tanya.
Mereka lebih suka menggunakan
tanda seru atau sama sekali tidak
menggunakan tanda baca.
Seolah-olah mereka selalu tergesa-gesa
menyelesaikan tiap-tiap kalimat
dan setiap besok adalah hari
kiamat.

Aku sangat heran saat kau bilang
kau begitu mencintai ibu kota.
Padahal sungguh kau bisa mati disana.
Aku selalu takut membayangkan kau menyebrang,
dan lampu lalu lintas lupa menggandeng tanganmu dengan kencang.
Atau sesekali saat kau mengendarai kendaraan
dan rambu-rambu jalan lalai mengencangkan sabuk pengamanmu yang selalu lupa kau pasang.

Pada akhirnya,
ibu kota akan selalu membenci kita
seperti kita membenci hari kerja
dan kata kerja

--

--